--> Skip to main content

Suasana Kampung Yang Sejuk Dan Damai

Suasana Kampung Yang Sejuk Dan Damai

Di kampung halaman Mamang suasana sangat sejuk  dan udara juga terasa lebih segar dibandingkan udara perkotaan yang banyak mengandung asap pembakara dari kendaraan di jalan-jalan raya. 

Semua warga disini saling tolong menolong sesama lain, gotong royong, Ringan sama dijinjing berat sama dipikul kalau kelewat berat ya lemparin saja hehehe... dan warga berkerja sebagai petani  untuk mencari nafkah.



 Anak mamang saja betah tinggal di kampung.. hehehe


Suasana sejuk begitu terasa menjelang terbitnya sang fajar di ufuk timur menuju ke barat untuk menyinari kampung kami. Kondisi alam yang masih lestari nan hijau mendukung produktivitas pertanian sebagai aktivitas utama penduduk desa di kampung ini. Kami berharap semoga kampung ini tetap lestari walaupun kami tau bahwa kampung ini sudah terancam gundul, produksi pertania akan menurun, suasana sejuk akan berubah menjadi gerah setiap saat, kearifan lokal akan tergeser oleh multikulturalisme dan kemungkinan terparah yang kami khawatirkan adalah hilangnya identitas kampung ini. Yaitu kampung kecil di daerah Pagaden Barat, Subang Propinsi Jawa Barat

Kami berharap semoga kampung ini tetap mendapat anugrah berupa kampung yang subur, suasana alamnya sejuk dan tetap lestari. Suatu harapan yang didambakan bersama semoga sektor pertanian padi dan sejenisnya di kampung tidak pernah tergeser tapi justru mengalami peningkatan hasil produksi... Amiin

 Tiap hari Anak mamang nongkrong di beranda sambil liatin ikan di kolam dan burung tekukur




Hembusan angin yang sejuk, suasana yang tentram dan damai. Pasti menjadi dambaan setiap orang yang hidup di kota-kota besar. Apalagi hidup di suasana dan hiruk pikuknya Ibu Kota Jakarta, pasti suasana seperti itu sangat di dambakan. Tidaklah mengherankan kalau datang libur panjang, warga kota yang mempunyai uang cukup, pasti melakukan perjalanan luar kota atau rekreasi. Tujuannya hanya satu mencari suasan baru dan ketenteraman hati. 

Memanglah sangat layak untuk dicari. Untuk apa punya mobil lebih dari satu, rumah mewah di mana-mana akan tetapi kalau hatinya tidak tentram pasti tidaklah nyaman. Cobalah tanya kepada orang kaya, yang hatinya selalu diselumuti gundah, selalu resah, apakah hidupnya tenang? Pasti jawabannya Tidak. Namun jangan coba pertanyaan itu dilemparkan kepada saya. Karena saya belum merasakan itu (kaya), he he he.

Bicara soal rekreasi atau keluar kota, saya memang tidak terlalu sering melakukannya. Hanya saja saya memang sempat singgah ke beberapa kota antara lain: Riau, Bangka Belitung, Purwakarta, Bandung, KalimantanTimur, Padang,Sumatra Barat maklum sambil jadi Kuli hehehe... Tetapi selalu saja, setiap kali pulang dari tempat yang saya kunjungi kata-kata klasik selalu singgah. Alangkah enaknya tinggal di daerah ini. Apakah anda juga merasakan hal yang sama?, Orang-orangnya yang ramah. Ingin sekali rasanya bekerja dan tinggal di kota ini. Asa seperti itu selalu muncul di benak saya, di setiap saya datang ke daerah. Bahkan di kampung asal isteri saya termasuk kampung asal saya juga la saya dan istri kan satu kampung Cuma lima langkah dari rumah hehehe... Seperti lagu dangdut ya hehehe... 


Saya termasuk karyawan yang tipe pekerja P-9 # Pergi Pagi Pagi, Pulang Petang Petang, Pendapatan Pas Pasan#. Maklum lah jadi kuli di Jakarta, keinginan untuk bekerja di kampung sempat saya sampaikan kepada pendamping hidupku. Dan dengan semangat dia mengatakan Ayo!!, dengan senang hati bekerja di kampung, tapi kerja di kampung paling juga bertani, tapi mudah-mudahan keinginan ini suatu saat nanti akan terlaksana. Tinggal di kampung sudah terlaksana tinggal bekerja di kampung yang belum terlaksana, di kampung memang suasana yang damai,udara yang sejuk, penduduk yang ramah. Dan jika memang kelak ini terjadi, saya harus mengatakan Selamat Tinggal Jakarta.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments